Selasa, 01 Mei 2012

Tafsir Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru


Tafsir PL Dalam PB

·         PL pertama kali ditafsirkan oleh orang-orang PB.
·         Orang Yahudi menamakan kitab mereka TANAK ( Tora, Nevim, Ketuvim ).
TANAK= Kejadian-Tawarikh; sedangkan Rut masuk Ketuvim.
·         Mereka menggunakan Hebrew Scripture, karena terminologinya lebih netral dan sesuai dengan konteks zaman.
·         Pada zaman Yesus, PL ditulis dalam bahasa Ibrani terjemahan Yunani (Yunani=Septuaginta; sedangkan Vulgata=Latin).
·         Kitab suci bahasa Yunani tidak persis sama dengan Ibrani karena merupakan terjemahan dan juga merupakan pilihan oleh orang-orang PB pada saat itu karena pada saat itu dunia dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani.
·         Para ahli PB sering mengutip dari Septuaginta yang esensinya memiliki perbedaan.
Kenapa terkenal? Karena dipengaruhi oleh budaya Helenis seperti Romawi.
·         Yesus disebut sebagai seorang rabi karena Dia mampu mengajarkan hukum taurat (Mat. 5: 17-18).
Rabi artinya guru yang terhormat, tapi bukan posisi yang tertinggi dan resmi dalam agama Yahudi karena yang tertinggi adalah imam.
·         Bagaimana mungkin terjemahan lebih berotoritas daripada yang aslinya? Martin Luther mengembalikan kitab ke kitab Ibrani dengan jumlah yang berbeda setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Alkitab dengan isi Ibrani, namun dengan jumlah Septuaginta.
·         Kitab PB sering mengutip dari kitab PL.
10% PB menyinggung PL : 4,5 % merupakan kutipan langsung dari PL
                                             5,5% merupakan kutipan tidak langsung dari PL.
Mazmur merupakan salah satu contoh dari 283 kutipan PL yang paling banyak dikutip oleh PB, yakni sebanyak 116 kutipan.
·         Kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung dapat dilihat dari kalimat:
-          “Daud sendiri berkata…”
-          “Sebab Allah telah berfirman...”
-          “Ada tertulis…”
-          “Supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya…”
·         Alegori= tafsiran yang tidak memandang arti harfiahnya, melainkan hanya memandang secara arti rohaninya (mengutamakan makna rohani).
·         Gal. 4:21-31 ditafsirkan secara Alegori:
è Diartikan bahwa Hagar adalah seorang perempuan yang masih menghambakan diri pada taurat dan tidak merdeka dalam Kristus, sedangkan Sarah diartikan sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar