Apa
Itu Agama Suku?
·
Agama adalah ajaran kepercayaan kepada
Tuhan.
Suku
adalah sebuah realitas/ kenyataan dari kelompok masyarakat tertentu di daerah
tertentu yang ditandai oleh adanya kebiasaan-kebiasaan dan praktek hidup yang
hanya ada pada kelompok masyarakat itu sendiri (contoh: adat, budaya,
kebiasaan).
·
Agama suku adalah agama yang
diberlakukan oleh sekelompok masyarakat tertentu dengan kebiasaan dan praktek
hidup yang hanya ada pada kelompok masyarakat itu sendiri.
Agama
Suku bersifat eksklusif karena hanya diperaktekkan di dalam suku tertentu.
·
Di dalam praktek agama Kristen di
gereja, ada banyak unsur agama suku yang baik secara sadar maupun tidak sadar
dilakukan.
·
Primitif: belum menerima kebudayaan, masih
dengan pola hidup yang sederhana, asosial, dan gaptek.
Sifat-sifat
Agama Suku
Agama suku berbeda satu
sama lainàagama
suku A berbeda dengan agama suku B, namun memiliki sifat/ cirri khusus yang
sama.
·
Eksklusifisme
Penampilan,
terminology, simbol, tata cara peribadatan hanya ada pada kelompok suku itu
sendiri dan tidak dapat ditemukan di agama suku lain.
Contoh:
Nama dewa, tempat keramat, simbol yang digunakan.
·
Primitif=sederhana=simpel=kuno
Ada
pada masa lalu dan dikenal pada masa lalu namun masih ada dan dilaksanakan
hingga sekarang.
Contoh:
pakaian, upacara ( upacara tolak bala, upacara memotong rambut bayi)
·
Statis=baku=tidak berkembang
Apa
yang sudah ada, itu saja yang dilaksanakan tanpa ada inovasi ataupun renovasi
·
Non Triupalistik
Agama
yang merasa tidak memiliki kekuatan/hak lebih dari agama lain untuk menyebarkan
agamanya. Jadi, dia tidak berusaha untuk menyebarkan agamanya.
Non
Proseulit=tidak memaksa ataupun menyebarkan agamanya kepada agama lain
àmenjadikan
orang menjadi beragama Yahudi
àAgama
suku menyatu dengan adat dan paham kesukuannya.
·
Komunal=kolektif
Melibatkan
seluruh anggota suku sehingga setiap anggota suku adalah anggota persekutuan
agama suku, karena tidak ada orang yang dapat bekerja dan beragama sendiri,
mereka selalu melakukannya secara bersama-sama.
·
Tidak punya tokoh spiritual ataupun
pendiri, hanya ada pemimpin-pemimpin, misalnya pemimpin sosial.
·
Agama suku terbentuk begitu saja dan
tidak sistematis, hanya dengan peraturan lisan turun temurun.
Ciri-ciri dan Unsur
dalam Agama Suku
·
Spiritisme = Kepercayaan terhadap adanya
roh-roh atau arwah
àmenunjuk
kepada roh-roh yang sudah lama meninggal atau kepada leluhur, roh yang baru
meninggal.
àmereka
percaya bahwa roh dapat mendatangi manusia serta dapat memberikan keuntungan
dan kerugian.
àterhadap
roh jahat: orang melakukan ritual agar rohnya tidak mencelakakan orang.
àritual:
untuk melindungi diri dan mengusir roh atau berbaikan dengan roh dengan
mempersembahkan sesuatu.
àpercaya
terhadap wangsit dari roh nenek moyang.
·
Politeisme = paham kepercayaan pada adanya banyak dewa
atau ilah.
Contoh:
dewa matahari, dewi kesuburan, dewa angin, dll.
àmereka
membuat upacara, misalnya upacara agar jangan ada hujan, upacara tolak bala,
upacara alam
àdewa
= tokoh ilah
àdewa
bukanlah yang tertinggi, di atasan dewa ada Sang Hyang Widi
àdewa
dianggap memiliki kekuatan dan dapat murka jika tidak diberi persembahan.
·
Animisme = kepercayaan terhadap
benda-benda suci, kepercayaan terhadap paham adanya roh/ jiwa/kekuatan pada
benda yang tersembunyi atau gaib,padahal benda itu tidak akan dapat bergerak
jika tidak digerakkan oleh manusia. Misalnya gunung yang meletus ataupun
bergerak serta keris yang dianggap keramat. Keris tidak akan dapat bergerak
sendiri, keris itu harus dibawa dan dibantu oleh orang-orang tertentu juga.
àmempercayai
benda kramat=dapat menyebabkan hal yang buruk
àkekuatan
gaib harus dilakukan sebaik-baiknya.
Misalnya:
keris harus dimandikan pada hari Jumat Kliwon, jika tidak maka keris itu akan
marah.
àterlalu
menghormati hal gaib akan membuat kita menjadi budaknya.
·
Dinamisme = kepercayaan terhadap
benda-benda yang memiliki roh.
·
Totenisme = kepercayaan terhadap patung
hewan ataupun patung orang yang dianggap hal itu sebagai leluhur/ nenek
moyangnya.
Misalnya:
patung gajahàdewa
ganesha
Totem
= dianggap melindungi.
Totem
ada yang milik perorangan dan ada juga yang milik bersama-sama atau umumàcontohnya
adalah tongkat dengan kepala ular.
·
Fertisisme = paham tentang benda-benda
tertentu yang dibungkus bersama-sama kemudian dipercayai dapat membuat diri
sukses dan nyaman.
Contoh:
air bekas baptis dianggap suci dan mampu menyembuhkan, minyak urapan, wanita
yang menyentuh jubah Yesus dengan iman, maka ia menjadi sembuh.
·
Magisme = paham tentang kekuatan yang
tidak kelihatan.
Contoh:
sihir, santet, pelet, susuk, penglaris.
àMagisme
ada disetiap praktek agama suku.
·
Totalisme = paham akan adanya kesatuan
makhluk, benda, alam, air, panas, awan.
àManusia
adalah satu dengan yang lain, saling bergantung dan mendukung satu sama lain
antara manusia, alam, hewan dan tumbuhan adalah setara.
·
Partisipasi = keikutsertaan seseorang dalam
kehidupan orang yang lain dalam waktu yang sama meski dalam jarak yang jauh
namun memiliki hubungan yang erat.
Contoh:
seorang ibu mampu merasakan sakit anaknya ketika anaknya sedang sakit ataupun
adanya hubungan kontak batin antara anak kembar, jika yang satu sakit maka yang
satunya lagi akan ikut sakit juga.
·
Mitos/ Mitologi = paham tentang kejadian/
bagaimana sesuatu itu dapat terjadi.
Contoh:
terjadinya manusia
àMitos
berkaitan dengan suku.
Contoh:
asal muasal terjadinya suku, manusia, pelangi, gunung
àfungsi
mitos: memberi pengajaran
àmitos
menggambarkan pola pikir manusia pada saat itu yang masih primitif.
·
Ritus = ibadah = upacara keagamaan=
untuk menandaiproses-proses dalam kehidupan manusia.
Contoh:
upacara tujuh bulanan, upacara lahiran, perkawinan, kematian, dll.
àfungsi:
slametan, menyembuhkan orang sakit, tolak bala, memperoleh keuntungan.
·
Penyembahan kepada leluhur
Contohnya:
berdoa di kuburan, bawa sesajen.
Ajaran-ajaran
Utama Agama Suku
1. Magisme
2. Spiritisme
3. Shamanisme/
perdukunan
· Spiritismeà
berkaitan dengan paham tentang manusia.
· Manusia
terdiri dari tubuh/ materi+roh/ jiwa. Hal ini erat hubungannya dengan spiritisme.
· Arwah/
roh/jiwa adalah sosok yang ada pada manusia, tidak kelihatan, bisa keluar dari
tubuh.
· Roh
membuat manusia dapat beraktifitas, sementara daging/ tubuh hanyalah wadah
untuk roh itu.
· Jika
manusia masih hidup, rohnya bisa saja keluar/ melayang-layang, yakni ketika
sedang tidur. Buktinyaàmimpi=pengalaman roh seperti
kehidupannya sehari-hari.
· Yang
paling jelas roh itu keluar adalah pada saat orang itu meninggal dunia.
· Di
dalam agama suku tidak ada istilah surga, yang ada hanya istilah dunia roh=tempat
tinggal para roh.
· Alam
semesta (pengganti konsep surga dan neraka dalam agama suku) terdiri dari:
- Alam
bawah= alam kejahatan/ alam makhluk jahat/tempat bagi dewa yang jahat/
hewan-hewan.
- Alam
tengah= alam tempat hidup manusia yang juga merupakan tempat bagi makhluk alam
bawah dan alam atas.
- Alam
atas= alam roh/ dewa-dewi
· Dalam
agama suku, rumah tinggi diibaratkan sebagai alam semesta, atapnya sebagai alam
atas, dan kolongnya sebagai alam bawah.
· Konsep
ketuhanan dalam agama sukuàtidak ada Tuhan yang berpribadi dalam
agama suku.
· Sumaran=tentang
nafsuàtidak
berdiri sendiri.
Nafsu
dapat membuat manusia menjadi baik dan dapat juga menjadi jahat.
Nafsu
mempengaruhi kehidupan manusia.
Sikap
Agama Suku Terhadap Masyarakat dan Agama Lain
Melindungi
diri dari pengaruh lingkungan yang asing tidak berarti menolak pengaruh
tersebut. Agama suku bersifat menerima dan menyesuaikan, sebaliknya masyarakat
dapat mengambil unsur-unsur agama suku.
Beberapa
sikap agama suku:
· Kontradiktif
àagama
suku menolak (menyendiri) agama lain karena agama lain itu tidak benar, tidak
tepat, tidak baik, dan tidak bisa diterima di lingkungan komunitas agama suku itu.
àmempertahankan
diri.
· Submisif
àagama
suku menerima, tunduk, mengalah terhadap agama lain, mau berada dibawah
dominasi kekuasaan pihak agama lain.
àmereka
merasa lebih aman memeluk agama sendiri daripada menundukkan agama lain/ mereka
menganut agama lain.
· Kompromis
àagama
suku menerima, menghargai status, keberadaan, orang, dan kualitas agama lain.
àagama
lain boleh hidup, tetapi agama sendiri juga harus boleh hidup.
àbisa
menjadi satu, bisa juga terpisah dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
-
Menerima ajaran-ajaran/ dogma dari agama
baru
-
Upacara-upacara keagamaan (agama baru
dan agama sendiri).
· Adaptif/
Akomodatif
àmenyesuaikan
diri
àmendorong
kearah usaha untuk akulturasi/ inkulturasi/ kontekstualisasi.
SinkretismeàSinkretisasi=ditakuti
orang
Sikap
Kompromis dan Adaptif/ Akomodatif merupakan sikap yang paling berlaku di
Indonesia. Hasilnya adalah penyempurnaan paham dan praktek keagamaan yang
dianut dan juga yang ada lainnya.
Suku baduiàmembatasi diri
terhadap masyarakat (eksklusif).
mana sumbernya kak.?
BalasHapusBukan hanya sumber-sumber nya ngak ada,perbedaan Antara Agama Suku dan Agama Kristen juga Mana Penjelasa-Nya yang Mncolok???
HapusMantap
BalasHapusGue setuju
keren, tapi refrensinya kok gak ada ka??
BalasHapuskeren, tapi refrensinya kok gak ada ka??
BalasHapuskeren, tapi refrensinya kok gak ada ka??
BalasHapusKeren
BalasHapus