Mau Pilih yang Mana?
Pendahuluan
Hidup adalah sebuah pilihan. Setiap
orang dapat memilih apa saja yang ia kehendaki untuk hidupnya, namun tetap
dengan suatu konsekuensi yang harus ditanggung berdasarkan pilihannya tersebut.
Manusia dapat memilih makanan yang ia suka untuk dimakan, memilih baju sesuai
dengan gaya kepribadiannya dan mode yang sedang tren, memilih berpikir secara positif
atau negatif dalam menghadapi suatu tantangan, dan manusia juga berhak menentukan
pilihan atas setiap tindakan dan perbuatan yang akan dilakukannya, baik itu
perbuatan baik dan maupun perbuatan yang jahat seperti yang diajarkan oleh
agama Kristen dan agama Zoroaster. Jika mereka berbuat baik, maka mereka akan memperoleh
kehidupan yang bahagia dan akan masuk sorga, namun jika mereka berbuat jahat
maka mereka akan menempati neraka dan menderita. Akan ada hari penghakiman
kelak bagi setiap orang yang ada di bumi ini dan setiap tindakannya akan
diperhitungkan. Oleh karena itu, baik Agama Kristen maupn Agama Zoroaster,
kedua agama ini memberikan kebebasan kepada para penganutnya untuk memilih, namun
tetap dengan konsekuensinya. Agama Kristen dan Agama Zoroaster sama-sama menekankan
tentang adanya hari penghakiman (akhir zaman), kebangkitan daging, kebebasan
akan sebuah pilihan dari individu untuk mengkuti pebuatan dan pikiran baik atau
mengikuti kejahatan, dan juga tentang siksaan neraka dan kegembiraan surga.
Agama Kristen
Agama
Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara,
kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus Kristus ke surga[1].
Umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias dan juru selamat bagi seluruh
umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Agama Kristen merupakan agama monoteisme.
Agama
Kristen muncul di awal tahun masehi. Agama ini merupakan pengembangan dari
agama adat Yahudi. Ajaran iman Agama Kristen adalah Trinitas (percaya akan tiga
pribadi Allah atau Tritunggal, yakni Alah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh
Kudus), penjelmaan Allah yang lahir menjadi daging dalam diri Yesus yang
menekankan bahwa Yesus adalah putra Allah yang terlahir maenjadi daging melalui
Roh Kudus, penebusan dosa manusia oleh Yesus melalui kematiannya, Roh Kudus
yang menuntun manusia ke arah yang baik, serta adanya kitab suci yang disebut
Alkitab.
Ajaran agama
ini diyakini dibawa oleh Yesus Kristus Putra Allah. Sejak usia tiga puluh
tahun, selama tiga tahun Yesus berkhotbah dan berbuat mukjizat pada banyak
orang, bersama keduabelas rasulnya. Jemaat
Kristen mula-mula menggunakan ajaran Yesus sebagai pedoman kehidupan mereka.
Yesus menekankan pembangunan jemaat[2]
sesuai dengan pengajaran Yesus yang terdapat dalam Injil. Umat Kristen sering
berkumpul atau bersekutu bersama-sama[3].
Dalam kitab suci umat Kristen, dituliskan bagaimana jemaat Kristen mula-mula
hidup[4].
Cara hidup jemaat Kristen mula-mula, masih berlaku hingga sekarang kepada
setiap manusia yang menerima ajaran Yesus. Mereka menerapkan ajaran Yesus menenai
kasih kepada setiap orang, bersedekah, berdoa, tidak menghakimi orang lain, berbuat
kebaikan dan menjauhi perbuatan jahat[5].
Kasih yang
diajarkan Yesus bukanlah kasih untuk orang yang sekelompok saja. Kasih yang
diajarkan Yesus bersifat universal, berlaku bagi semua orang di mana pun mereka
berada. Dalam hal bersedekah pun, Yesus tidak menyarankan hanya memberikan
sedekah kepada sekelompok orang tertentu saja, tapi sedekah ini diberikan
kepada siapa saja yang membutuhkan. Selain itu mereka juga menjunjung ajaran
moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan. Yesus yang semakin populer
dibenci oleh orang-orang Farisi, yang kemudian saling bekerjasama untuk
menyalibkan Yesus. Yesus wafat di salib pada usia 33 tahun dan bangkit dari
kubur pada hari yang ketiga setelah kematiannya. Namun setelah kebangkitannya,
Yesus masih tinggal di dunia sekitar empat puluh hari lamanya, sebelum kemudian
naik ke surga.
Umat
Kristen juga mempercayai kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk kedua kalinya
sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini. Pada saat kebangkitan setiap orang,
Penghakiman Terakhir mereka akan terjadi, dan pada saat itu setiap orang akan
ditempatkan dalam salah satu dari tiga kerajaan: Kerajaan Surgawi, Kerajaan Bumi,
dan Kerajaan yang Jauh. Dalam Doktrin dan
Perjanjian, Joseph Smith Jr., yang dipercayai sebagai penerjemah Kitab
Mormon dan nabi Mormon, pemimpin, dan pelihat pertama untuk Gereja Yesus
Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, mengungkapkan bahwa
kerajaan-kerajaan ini akan dipisahkan ke dalam berbagai tingkat kemuliaan yang
sebanding dengan matahari, bulan, dan bintang-bintang[6].
Matahari,
sebagai benda langit yang paling terang di antara benda-benda langit lainnya,
setara dengan kemuliaan kerajaan surgawi, disediakan bagi mereka yang menaati
perintah-perintah, hidup dengan benar, dan dibaptiskan. Bulan, yang cahayanya
kedua paling terang di antara benda-benda langit, setara dengan kerajaan bumi, disediakan
bagi mereka yang benar dalam pengertian tertentu, tetapi tidak terus-menerus
menaati perintah-perintah atau tidak dibaptiskan. Bintang-bintang, yang
cahayanya paling redup di antara semua benda langit, sebanding dengan kerajaan
telestial yang jauh, disediakan untuk orang-orang yang jahat dan melakukan
dosa-dosa besar tanpa bertobat, termasuk para pembunuh. Sekelompok kecil orang
yang menolak Yesus Kristus setelah menerima pengetahuan yang penuh dan tidak
terbantahkan tentang keilahiannya, akan dimasukkan ke dalam apa yang disebut
sebagai kegelapan luar, yaitu tempat untuk Setan.
Agama Zoroaster
Agama
Zoroaster adalah Agama Persia kuno
yang mengajarkan keberadaan dari dua kekuatan yang
saling bertentangan antara Ahura Mazda, dewa kebaikan dan juga Angra Mainyu
dewa kejahatan. Agama
Zoroaster diperkenalkan oleh
Zarathusta. Zarahusta
adalah seorang nabi Persia yang di kenal di negara barat
sebagai Zoroaster. Kelahiran Zarathusta diperkirakan pada rentan waktu yang
cukup panjang antara tahun 1200 dan 600 SM. Domisili terbanyak terdapat di
daerah India dan Iran.[7]
Mereka
disebut Parsis. Sebagian orang mempercayai bahwa orang majus yang datang
mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur adalah orang yang menganut ajaran
Zoroaster. Arah pengajaran Zoroaster adalah kebebasan akan sebuah pilihan dari
individu untuk mengkuti perbuatan dan pikiran yang baik atau mengikuti yang jahatan.
Agama
zoroaster sendiri merupakan agama yang mengajarkan tentang kebaikan dan
kepatuhan dalam menyembah dewa tertinggi. Manusia pada hakekatnya tidak dapat
terpisah oleh dua hal yang ada di dunia ini yaitu kejahatan dan kebaikan.
Sehingga yang dituntut dari para pemeluk Agama Zoroaster ini adalah kepatuhan
hati untuk menyembah dewa Ahura Mazda, karena hanya dengan menyembah dewa ini
maka manusia akan memperoleh keselamatan. Ajaran Zoroaster diabadikan dalam 17
puji-pujian berbentuk puisi yang disebut Gatnas. Gatnas adalah puji-pujian yang
hanya dimengerti oleh sebagian orang saja sehingga sulit untuk diterjemahkan.[8]
Para penganut Agama Zoroaster juga
mempercayai adanya akhir zaman sama seperti Agama Kristen. Pada saat kematian,
orang akan berdiri dihadapan Sraoha
(kepatuhan terhadap Tuhan), Rashnu (keadilan), dan Mithra (kebenaran). Jika
seseorang dapat membuktikan bahwa dia memiliki perbuatan baik yang lebih banyak daripada perbuatan yang
buruk, maka ia akan diselamatkan. Jika perbuatan yang baik seimbang dengan
perbuatan yang buruk, orang akan melanjutkan ke penghakiman yang terakhir di
sebut Hamestaken.[9]
Akhir Zaman Menurut Agama Kristen
dan Agama Zoroaster
Agama
Kristen dan Agama Zoroaster percaya akan adanya hari penghakiman. Kedua ajaran
agama ini mengajarkan tentang kebaikan dan kejahatan kepada penganutnya. Kedua
ajaran ini juga memberikan kebebasan bagi penganutnya untuk memilih dan
menentukan tindakan mereka di dalam dunia ini. Meski demikian keduanya
sama-sama menekankan dan menuntun penganutnya ke arah yang baik dan menghimbau
penganutnya agar berusaha untuk menjauhi yang jahat, karena baik penganut
ajaran Agama Kristen maupun penganut ajaran Agama Zoroaster, pasti tidak akan
dapat terlepas dari perbuatan jahat dan perbuatan baik. Hanya saja manusia
mampu untuk mengendalikan tindakan mereka agar mereka tidak terlalu banyak
berbuat kejahatan tapi sebaliknya, semakin banyak berbuat kebaikan.
Agama
Kristen dan Agama Zoroaster menyakini hari penghakiman dengan beberapa
tanda-tanda. Dalam Agama Kristen dikatakan bahwa hari penghakiman ditandai
dengan adanya:
-
Matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak akan bercahaya (Yesaya 13: 10; Yoel
3: 15)
-
Manusia
akan melanggar hukum dan melanggar perjanjian yang kekal (Yesaya 24: 5)
-
Perang,
mimpi, dan penglihatan akan mendahuli kedatangan Kristus yang kedua kali (Yoel
2)
-
Akan datang harinya yang panas seperti sebuah oven (Maleakhi 4: 1)
-
Akan
banyak orang yang murtad dan perpecahan agama (2 Timotius 3-4)
-
Terjadi bencana alam dimana-mana (Matius 24:9)
-
Perang akan menyebar ke semua negara di dunia (Matius 24: 6-7)
-
Akan
muncul nabi-nabi palsu dengan ajaran yang menyesatkan (Matius 24; 2 Tesalonika
2: 4).
Gambaran hari penghakiman menurut Agama Zoroaster
adalah:
-
Pada akhir musim dingin yang kesepuluhribu, matahari akan semakin tak terlihat,
tahun, bulan, dan hari menjadi makin pendek, dan bumi menjadi lebih tandus.
Tanaman tidak akan menghasilkan benih lagi dan manusia akan menjadi semakin
jahat. Mereka saling menipu dan cenderung melakukan praktik-praktik jahat.
Mereka tidak mengenal rasa terima kasih.
-Kekayaan yang terhormat akan
diserahkan kepada mereka yang memiliki iman, sementara bagi mereka yang
menyimpang akan diberi awan kelam yang membuat seluruh langit kelam dan
menurunkan hujan dengan makhluk-makhluk yang berbahaya dari musim dingin.
-
Dunia akan didera kemiskinan, usia lanjut, penyakit, kehausan, kelaparan namun
kematian ditunda hingga hari penghakiman.
Setiap
perbuatan dan tindakan akan diperhitungkan pada hari penghakiman nantinya.
Dalam ajaran Agama Kristen dikatakan bahwa Yesus akan datang untuk kedua
kalinya pada hari penghakiman, untuk menghakimi semua umat manusia yang ada di
bumi ini. Setiap tindakan dan perbuatan mereka di bumi akan diperhitungkan di
surga. Dalam Agama Zoroaster, penghakiman terjadi pada saat kematian. Manusia
akan berdiri dan dihadapan kepada Sraoha (kepatuhan terhadap Tuhan), Rashnu
(keadilan), dan Mithra (kebenaran).
Mereka
yang diadili akan dipisahkan berdasarkan tindakan dan perbuatan baik mereka
selama di bumi. Dalam ajaran Agama Kristen, manusia yang memiliki lebih banyak
perbuatan baik akan dipisahkan dari manusia yang lebih banyak melakukan
perbuatan jahat selama hidupnya. Pembagian ini berupa kerajaan-kerajaan yang
dipisahkan ke dalam berbagai tingkat kemuliaan yang sebanding dengan matahari,
bulan, dan bintang-bintang. Orang yang berbuat baik, menaati perintah-perintah
Tuhan, dan hidup dengan benar akan dimasukkan ke dalam kerajaan yang setara
dengan matahari yang paling terang diantara semua benda-benda langit. Matahari
ini diumpamakan sebagai surga yang terang. Sama seperti ajaran Agama Zoroaster.
Setiap manusia akan diadili selama 3 hari[10].
Jika seseorang dapat membuktikan bahwa dia memiliki perbuatan baik yang lebih banyak daripada perbuatan yang
buruk, maka ia akan diselamatkan dan memperoleh nikmat surga.
Jika
perbuatan baik seseorang seimbang dengan perbuatan jahatnya, maka orang
tersebut akan melanjutkan penghakimannya ke penghakiman terakhir yang disebut
Hamestaken. Hal ini merupakan kepercayaan Agama Zoroaster. Sama juga dengan
ajaran Agama Kristen. Orang yang memiliki perbuatan baik setara dengan
perbuatan jahatnya akan ditempatkan di kerajaan kedua, yakni Bulan. Namun jika
seseorang itu memiliki kejahatan jauh lebih banyak daripada kebaikannya, maka
mereka akan ditempatkan pada kerajaan bintang-bintang yang sebanding dengan kerajaan
telestial yang jauh. Orang yang masuk kerajaan ini adalah orang-orang yang suka
membunuh dan melakukan dosa tanpa pertobatan selama masa hidupnya. Mereka akan
hidup bersama setan-setan yang berada dalam kegelapan. Kerajaan ini
diperkirakan sama dengan neraka.
Kesimpulan
Kebaikan
dan kejahatan tidak akan pernah terpisahkan dari kehidupan manusia. Namun
manusia mampu menguasai kejahatan dan kebaikan dalam dirinya. Manusia dapat
mengontrol setiap perbuatan baik dan perbuatan jahatnya. Melalui ajaran agama, baik
Agama Kristen maupun Agama Zoroaster, manusia dapat mengetahui tentang
perbuatan jahat dan perbuatan baik. Sehingga manusia dapat mempertimbangkan
setiap tindakannya sebelum ia bertindak. Manusia dapat memilih ingin berbuat
baik atau berbuat jahat selama hidupnya
dibumi ini. Namun semua pilihan tersebut akan diperhitungkan pada hari penghakiman.
Orang yang baik akan mendapat kebahagian dan hidup yang kekal bersama Allah
Bapa di surga, namun orang yang selalu berbuat jahat selama hidupnya akan
menerima siksa neraka. Oleh karena itu, setiap agama mengajarkan penganutnya
untuk selalu berbuat kebaikan selama hidupnya agar terbebas dari siksa neraka.
Agar kita juga terbebas dari siksa neraka dan memperoleh kebahagian surga,
hendaklah kita selalu melakukan kebaikan di dalam hidup kita dan sedapat
mungkin menjauhi segala jenis kejahatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Daftar Pustaka
Adair, James R. Introducing
Christianity. New York: Routledge, 2008.
Ch., Abineno
J. L. Pokok-Pokok Penting Dari
Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989.
Keene,
Michael. Agama-Agama Dunia.
Yogyakarta: Kanisisus, 2006.
Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab. Jakarta, 2000.
Morgan, Diane. The Best Guide to Eastern Philosophy and Religion, the United
States of
America: Renaissance Media, 2001.
Renungan harian Manna Sorgawi.
Data dari internet:
http://www.wikipedia.com diakses oleh
Shandy Yoan Barus pada tanggal 5 Mei 2010 pukul 14.00 WIB.
[1]
Renungan harian Manna Sorgawi.
[2] Abineno, J. L. Ch. Pokok-Pokok Penting dari Iman Kristen. hal.
207.
[3] James R Adair. Introducing Christianity. hal. 33.
[4] Lih. Kis. 2: 41-47.
[5] Lih. Mat. 5-7, Khotbah di bukit.
[6] http://www.wikipedia.com
diakses oleh Shandy Yoan Barus pada tanggal 5 Mei 2010 pukul 14.00 WIB.
[7] Michael Keene, Agama-agama Dunia, (Yogyakarta:
Kanisius), hal. 174.
[8] Ibid. hal. 174.
[9] Diane Morgan, The Best Guide to Eastern Philosophy and
Religion, (The United States of America:
Renaissance
Media,
2001), hal. 300.
[10]
http://www.wikipedia.com
diakses oleh Shandy Yoan Barus pada tanggal 5 Mei 2010 pukul 14.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar