Hakekat ideologi
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani: ειδος, dalam bahasa
Latin: idea, yang berarti
”pengertian”, “ide”, ataupun “gagasan”. Kata kerja dalam bahasa Yunani odia = mengetahui, melihat dengan budi. Kata
“logi” berasal dari kata Yunani logos,
yang berarti ”gagasan”, “pengertian”,”kata”, dan”ilmu”. Jadi secara etimologis
dapat diterangkan: ideologi berarti “pengetahuan tentang ide-ide”. Karena
setiap orang mempunyai ideologinya berarti mempunyai karakternya masing-masing.
Pada hakekatnya ideologi tidak lain adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya
mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Antara keduanya, yaitu
ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terjadi hubungan dialektis, sehingga
berlangsung pengaruh timbale balik yang terwujud dalam interaksi yang satu
pihak memacu ideology makin realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat
makin mendekati bentuk yang ideal.
Orang yang berpengaruh besar dalam perkembangan pengertian ideologi ialah
Karl Marx. K. Marx dan aliran marxisnya yang menggunakan kata ideologi dalam
arti khusus. Bagi mereka lambat laun ideologi mendapat arti suatu sistem
ide-ide dari suatu ideologi yang pada dasarnya dianggap tertutup, tidak
objektif, tidak ilmiah, melekat dalam suatu stuktur dan suatu kekuatan tertentu.
Marxisme merupakan satu-satunya filsafat yang melukiskan hidup dan realitas ini
dengan benar yang dianut karena memang sesuai dengan realitas. Menurut golongan
marxis, banyak ideologi berasal dari golongan kapitalis dan untuk membela
kepentingan kapitalisme. Banyak orang menganut ideologi karena kepentingan. Pendirian
ini salah. Tidak benar bahwa menganut ideologihanya karena kepentingan. Bangsa Indonesia
menganut ideologi Pancasila bukan hanya karena kepentingan, tapi karena
mempunyai keyakinan bahwa Pancasila itu benar. Segi kebenaran memang tidak begitu
disadari, tetapi dalam prakteknya, orang menganut dan mendukung ideologi karena
memandang ideologi itu sebagai cita-cita hidup. Inilah hakekat ideologi yang dapat
dikatakan sebagai seperangkat idea asasi tentang manusia dan seluruh realitas
yang dijadikan pedoman hidup dan cita-cita hidup.
Ideologi Pancasila merupakan ideologi terbuka yang mengeksplisitkan
wawasan secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang lebih tajam
untuk memecahkan masalah-masalah yang ada tanpa mengubah nilai-nilai dasar
Pancasila tersebut.
Fungsi Ideologi
Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, namun juga membentuk
masyarakat menuju cita-cita. Dengan demikian terlihatlah bahwa ideologi
bukanlah sekedar pengetahuan teoritis belaka, tetapi merupakan sesuatu yang dihayati
menjadisuatu keyakinan. Ideologi memiliki beberapa fungsi, yaitu memberi:
1.
Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang
dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan
kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
2.
Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan
makna serta menunjukan tujuan dalam kehidupan manusia.
3.
Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang untuk melangkah dan bertindak.
4.
Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan
identitasnya.
5.
Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6.
Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk
memahami, menghayati, serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi
dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
Ideologi dan Pancasila
Ideologi yang telah dijelaskan
terlihat bahwa ideologi menjadi pola dan norma hidup. Dan orang-orang yang
menganut ideologi berusaha untuk benar-benar mempraktekan dan melaksanakan
ideologi itu sebagai cita-cit hidup mereka. Untuk menjalankan hal ini dapat
ditempuh dengan berbagai cara atau metode. Bahwa jalan yang akan tempuh dengan
menujukkan bahwa manusia itu selalu mencari makna. Dengan dasar ini barang kali
kita akan dapat melihat bahwa ada ideologi yang dapat dan mungkin bahkan harus
diterima, karena merumuskan prinsip-prinsip hidup kita yang hakiki. Yang
dimaksud dengan makna ialah bukanlah makna hidup dalam arti mengabdi Tuhan dan
berbakti kepada masyarakat. Dengan istilah “makna” adalah suatu faset yang senantiasa
adadalam perbuatan manusia. Istilah makna ini dapat diganti dengan kata “arti”.
Dengan melakukan perbuatan, manusia mencari arti. Maka jelas bahwa arti dan
makna itu bukan suatu yang terletak disuatu tempat.
Mengenai ideologi Pancasila, pada
tahun 1945 ketika tanah air kita dijajah oleh jepang, ada sekelompok pemimpin
bangsa kita yang bermenung tentang ide-ide yang hidup terpendam dalam
masyarakat Indonesia .
Berabad-abad lamanya Indoneisa hidup
dengan ditindas oleh imperialisme dan kolonialisme. Ide-ide, gagasan-gagasan
pokok yang ketika itu hidup, diangkat dan dirumuskan oleh soekarno, Moh. Hatta
dan kawan-kawannya menjadi ideologi Pancasila. Ideologi lah yang digunakan
sebagai ujung tombak. Ideologi Pancasila merupakan semangat orde baru. Orde Lama
adalah bentuk ketidakadilan. Maka Pancasila lah sebagai semangat baru dan jiwa
Orde Baru yang hendak mewujudkan ideologi tersebut.
Idelologi Pancasila dalam berbagai
aspek kehidupan
Pancasila dapat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan seperti:
1.
Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan budaya
Banyak hal dari kebudayaan seperti pendidikan, kesenian, nasionalisme,
kebudayaan nasional dan daerah yang mendukung pembangunan sebagai pengamalan
pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan budaya. Pembangunan yang berwawasan
tersebut tidak hanya merupakan pembangunan sektor-sektor budaya tertentu
(kebuduyan dalam arti yang sempit), tetapi juga dimensi budaya dalam berbagai
aspek kehidupan.
2.
Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan sosial
Pancasila di dalam kehidupan bernegara telah terbukti eksistensinya dalam
bentuk Negara Republik Indonesia
yang memilih pancasila sebagai dasar falsafahnya yang kemudian berhasil
menjabarkannya menjadi UUD 1945. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan sosial
sangat menentukan perkembangan kehidupan Indoneisa dalam bidang sosial, karena
Pancasila dapat menjadi sumber nilai-nilai yang mampu menciptakan intergrasi
sosial bagi masyarakat.
3.
Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan politik
Pancasila sebagai ideology dalam kehidupan politik memiliki peran dan
fungsi pancasila sebagai landasan dan tujuan dalam kehidupan politik bangsa
masa depan. Proses perkembangan politik adalah dengan mentransformasikan sistem
politik yang ada dan yang berlaku menjadi sistem politik demokrasi Pancasila
yang handal, yaitu sistem politik yang memiliki kualitas kemandirian yang
tinggi yang memungkinkannya untuk membangun dan berkembang sesuai dengan
tuntutan perkembangan aspirasi masyarakat dan laju perubahan jaman.
Ideologi mempertahankan, memelihara dan
memperkuat relevansi yang tinggi dalam kehidupan politik yang sangat
berkualitas.
4.
Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan ekonomi
Ideologi ekonomi Pancasila ialah aturan main yang mengikat setiap pelaku
ekonomi yang apabila dipatuhi secara penuh akan mengakibatkan tertib dan
teraturnya perilaku setiap warga negara. Etika ekonomi Pancasila bersumber pada
UUD 1945 khususnya pasal 33 sebagai sistem ekonomi kekeluargaan, dan pada
pancasila sebagai pedoman etik yang memberikan semangat dan gerak pembangunan
nasional.
5.
pancasila sebagai ideologi terbuka dalam kehidupan beragama
Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam kehidupan beragama dan
berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki keterkaitan dengan
sosial budaya. Ideologi Pancasial kita telah terhindar dari kesulitan yang dihadapi banyak Negara berkembang,
dimana kehidupan keagamaan dan kepercayaan sering menjadi sumber pertentangan
penghambat pembangunan. Nilai-nilai ajaran agama berperan sebagai totalitas
sistem nilai yang memberikan kerangka acuan, motivasi dan sumber inspirasi
sehingga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang tidak
bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia yang religius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar