Selasa, 01 Mei 2012

Pancasila Sebagai Landasan Ideologis Bangsa Indonesia


Hakekat ideologi

Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani: ειδος, dalam bahasa Latin: idea, yang berarti ”pengertian”, “ide”, ataupun “gagasan”. Kata kerja dalam bahasa Yunani odia = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” berasal dari kata Yunani logos, yang berarti ”gagasan”, “pengertian”,”kata”, dan”ilmu”. Jadi secara etimologis dapat diterangkan: ideologi berarti “pengetahuan tentang ide-ide”. Karena setiap orang mempunyai ideologinya berarti mempunyai karakternya masing-masing. Pada hakekatnya ideologi tidak lain adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Antara keduanya, yaitu ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terjadi hubungan dialektis, sehingga berlangsung pengaruh timbale balik yang terwujud dalam interaksi yang satu pihak memacu ideology makin realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat makin mendekati bentuk yang ideal.
Orang yang berpengaruh besar dalam perkembangan pengertian ideologi ialah Karl Marx. K. Marx dan aliran marxisnya yang menggunakan kata ideologi dalam arti khusus. Bagi mereka lambat laun ideologi mendapat arti suatu sistem ide-ide dari suatu ideologi yang pada dasarnya dianggap tertutup, tidak objektif, tidak ilmiah, melekat dalam suatu stuktur dan suatu kekuatan tertentu. Marxisme merupakan satu-satunya filsafat yang melukiskan hidup dan realitas ini dengan benar yang dianut karena memang sesuai dengan realitas. Menurut golongan marxis, banyak ideologi berasal dari golongan kapitalis dan untuk membela kepentingan kapitalisme. Banyak orang menganut ideologi karena kepentingan. Pendirian ini salah. Tidak benar bahwa menganut ideologihanya karena kepentingan. Bangsa Indonesia menganut ideologi Pancasila bukan hanya karena kepentingan, tapi karena mempunyai keyakinan bahwa Pancasila itu benar. Segi kebenaran memang tidak begitu disadari, tetapi dalam prakteknya, orang menganut dan mendukung ideologi karena memandang ideologi itu sebagai cita-cita hidup. Inilah hakekat ideologi yang dapat dikatakan sebagai seperangkat idea asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman hidup dan cita-cita hidup.
Ideologi Pancasila merupakan ideologi terbuka yang mengeksplisitkan wawasan secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah yang ada tanpa mengubah nilai-nilai dasar Pancasila tersebut.

Fungsi Ideologi

Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-cita. Dengan demikian terlihatlah bahwa ideologi bukanlah sekedar pengetahuan teoritis belaka, tetapi merupakan sesuatu yang dihayati menjadisuatu keyakinan. Ideologi memiliki beberapa fungsi, yaitu memberi:
1.      Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
2.      Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukan tujuan dalam kehidupan manusia.
3.      Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak.
4.      Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
5.      Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6.      Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

               Ideologi dan Pancasila

            Ideologi yang telah dijelaskan terlihat bahwa ideologi menjadi pola dan norma hidup. Dan orang-orang yang menganut ideologi berusaha untuk benar-benar mempraktekan dan melaksanakan ideologi itu sebagai cita-cit hidup mereka. Untuk menjalankan hal ini dapat ditempuh dengan berbagai cara atau metode. Bahwa jalan yang akan tempuh dengan menujukkan bahwa manusia itu selalu mencari makna. Dengan dasar ini barang kali kita akan dapat melihat bahwa ada ideologi yang dapat dan mungkin bahkan harus diterima, karena merumuskan prinsip-prinsip hidup kita yang hakiki. Yang dimaksud dengan makna ialah bukanlah makna hidup dalam arti mengabdi Tuhan dan berbakti kepada masyarakat. Dengan istilah “makna” adalah suatu faset yang senantiasa adadalam perbuatan manusia. Istilah makna ini dapat diganti dengan kata “arti”. Dengan melakukan perbuatan, manusia mencari arti. Maka jelas bahwa arti dan makna itu bukan suatu yang terletak disuatu tempat.
            Mengenai ideologi Pancasila, pada tahun 1945 ketika tanah air kita dijajah oleh jepang, ada sekelompok pemimpin bangsa kita yang bermenung tentang ide-ide yang hidup terpendam dalam masyarakat Indonesia. Berabad-abad lamanya Indoneisa  hidup dengan ditindas oleh imperialisme dan kolonialisme. Ide-ide, gagasan-gagasan pokok yang ketika itu hidup, diangkat dan dirumuskan oleh soekarno, Moh. Hatta dan kawan-kawannya menjadi ideologi Pancasila. Ideologi lah yang digunakan sebagai ujung tombak. Ideologi Pancasila merupakan semangat orde baru. Orde Lama adalah bentuk ketidakadilan. Maka Pancasila lah sebagai semangat baru dan jiwa Orde Baru yang hendak mewujudkan ideologi tersebut.

Idelologi Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan
Pancasila dapat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan seperti:
1.     Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan budaya
Banyak hal dari kebudayaan seperti pendidikan, kesenian, nasionalisme, kebudayaan nasional dan daerah yang mendukung pembangunan sebagai pengamalan pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan budaya. Pembangunan yang berwawasan tersebut tidak hanya merupakan pembangunan sektor-sektor budaya tertentu (kebuduyan dalam arti yang sempit), tetapi juga dimensi budaya dalam berbagai aspek kehidupan.
2.     Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan sosial
Pancasila di dalam kehidupan bernegara telah terbukti eksistensinya dalam bentuk Negara Republik Indonesia yang memilih pancasila sebagai dasar falsafahnya yang kemudian berhasil menjabarkannya menjadi UUD 1945. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan sosial sangat menentukan perkembangan kehidupan Indoneisa dalam bidang sosial, karena Pancasila dapat menjadi sumber nilai-nilai yang mampu menciptakan intergrasi sosial bagi masyarakat.
3.     Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan politik
Pancasila sebagai ideology dalam kehidupan politik memiliki peran dan fungsi pancasila sebagai landasan dan tujuan dalam kehidupan politik bangsa masa depan. Proses perkembangan politik adalah dengan mentransformasikan sistem politik yang ada dan yang berlaku menjadi sistem politik demokrasi Pancasila yang handal, yaitu sistem politik yang memiliki kualitas kemandirian yang tinggi yang memungkinkannya untuk membangun dan berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan aspirasi masyarakat dan laju perubahan jaman. Ideologi  mempertahankan, memelihara dan memperkuat relevansi yang tinggi dalam kehidupan politik yang sangat berkualitas.
4.     Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan ekonomi
Ideologi ekonomi Pancasila ialah aturan main yang mengikat setiap pelaku ekonomi yang apabila dipatuhi secara penuh akan mengakibatkan tertib dan teraturnya perilaku setiap warga negara. Etika ekonomi Pancasila bersumber pada UUD 1945 khususnya pasal 33 sebagai sistem ekonomi kekeluargaan, dan pada pancasila sebagai pedoman etik yang memberikan semangat dan gerak pembangunan nasional.
5.     pancasila sebagai ideologi terbuka dalam kehidupan beragama
Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam kehidupan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki keterkaitan dengan sosial budaya. Ideologi Pancasial kita telah terhindar dari kesulitan  yang dihadapi banyak Negara berkembang, dimana kehidupan keagamaan dan kepercayaan sering menjadi sumber pertentangan penghambat pembangunan. Nilai-nilai ajaran agama berperan sebagai totalitas sistem nilai yang memberikan kerangka acuan, motivasi dan sumber inspirasi sehingga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia yang religius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar