Selasa, 22 November 2011

Koleksi, Seleksi, Resepsi, Kontrasepsi

Apa yang pertama kali muncul dibenak kita ketika mendengar keempat hal ini? Apakah ada hubungannya antara koleksi, seleksi, resepsi dan kontrasepsi? Mungkin jika kita hanya membaca keempat hal ini secara sekilas saja, kita tidak akan menemukan korelasi antara keempatnya. Namun saya akan berusaha memaparkan keempat hal ini sehingga kita akan melihat betapa mereka memiliki peran yang cukup penting di dalam kehidupan kita.
                Keempat kata ini memiliki kisahnya sendiri. Saya memperoleh keempat istilah ini dari salah seorang teman saya yang bernama Danang Kurniawan (yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Mas Danang). Beliau memang agak tidak menentu namun ia adalah seorang yang jenius. Terkadang ia menjadi orang yang sangat serius, namun terkadang ia dapat berubah menjadi orang yang sangat konyol. Oleh karena itu, jawaban yang saya peroleh darinya pun memang serius namun agak konyol.
                Well, ini adalah pengalamannya. Mas Danang adalah seorang pria Jawa yang sekarang kepala tiga. Namun usahanya untuk mengoleksi tidak pernah surut. Mungkin sudah menjadi hobinya untuk mengoleksi sesuatu. Sehingga tidak heran mengapa ia memiliki banyak koleksi. Termasuk perempuan. Katanya, “Koleksi itu penting sebelum kita masuk ke tahap seleksi”. Oleh karena itu, ia memiliki banyak sekali teman dan selalu membuka diri untuk berteman dengan siapa saja (khususnya perempuan). Itulah koleksi menurut Mas Danang. Kemudian setelah koleksi tersebut sudah cukup banyak, maka akan ditindaklanjuti oleh tahap selanjutnya, yakni tahap seleksi. Menurut saya, tahap seleksi ini adalah tahap yang paling menentukan. Ketika melakukan seleksi, kita tidak hanya melihat secara fisik tetapi juga bibit, bebet, dan bobotnya. Sebab seleksi yang dilakukan terhadap koleksi tersebut akan menentukan resepsi dan kontrasepsi selanjutnya.
                Jika saya merefleksikan keempat istilah ini, maka saya beranggapan bahwa keempat hal ini sering kita jumpai di dalam kehidupan kita dalam hal berelasi. Biasanya, ketika kita ingin berteman, kita sering memilih-milih teman. Padahal, jika dilihat dari penjelasan Mas Dangan, maka pada tahap awal kita hanya perlu mengoleksi, belum seleksi. Mungkin alasan mengapa tidak sedikit orang yang masih membujang dan belum mendapat pasangan (mudah-mudahan tidak menjadi perawan tua) hanya karena hal sepele yang seperti ini yang belum kita pahami dengan baik. Kita cenderung memilih-milih (seleksi) pada tahap pertemanan (koleksi). Padahal seharusnya kita harus koleksi dulu, lalu seleksi (mungkin saja: Berteman dulu, baru pacaran). Lalu bagaimana kaitan hal ini dengan resepsi? Nah, untuk resepsi, biasanya akan berawal dari seleksi. Resepsi ini erat hubunganya dengan kata “pernikahan”. Ya, memang resepsi yang dimaksudkan disini ialah pernikahan. Pernikahan bukanlah hal yang sepele. Bahkan bagi sebagian orang ada yang beranggapan bahwa, “Hidup hanya sekali, menikah hanya sekali, dan meninggal juga hanya sekali”, sehingga akan ada kecenderungan untuk menjaga kesetiaan. Pernikahan ini adalah proses ketiga dari empat proses yang ada sebelum masuk ke tahap kontrasepsi. Rasanya tidak ada salahnya jika kita juga ikut mendukung program pemerintah “Dua anak sudah cukup. Lelaki atau perempuan, keduanya sama saja”. Itulah alasan mengapa kontrasepsi pada akhirnya sangat dibutuhkan dalam hal ini.
Singkatnya, pertemanan (koleksi), pacaran (seleksi), pernikahan (resepsi), dan keluarga (kontrasepsi) adalah proses bagaimana kita menemukan kebahagiaan kita. Saya rasa akan jauh lebih baik jika keempat hal ini terjadi dengan berurutan. Kendati sekarang ini tidak jarang kita temui bahwa kontrasepsi sudah memasuki tahap kedua setelah proses koleksi (ketika masih tahap koleksi-bahkan belum seleksi- sudah menggunakan kontrasepsi). Jika demikian, bagaimana kita dapat memaknai kesakralan resepsi itu sendiri? Selain itu, bukankah kontrasepsi seharusnya belum dibutuhkan sebelum resepsi yang suci? Mungkin sekarang di sekitar kita sudah marak sek bebas (kontrasepsi mendahului resepsi), namun kita juga tidak harus ikut ambil bagian di dalam hal yang tidak baik. Mari kita renungkan kebahagiaan seperti apa yang akan dapat kita peroleh dari koleksi, seleksi, resepsi dan kontrasepsi ini jika kita melakukannya secara berurutan.

Model dalam foto : Mas Danang
Sumber : Facebook Profil Picture
(Thanks to Mas Danang yang akan selalu menjadi sumber inspirasiku)